Jakarta - Pada tanggal 8 Desember 2021 Pushansiber Bainstrahan Kemhan menyelenggarakan launching Cyber Security Inicident Response Team (CSIRT) bertempat di Hotel Aston Priority Simatupang, Jakarta Selatan.
Dalam acara tersebut, Sekjen Kemhan dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Kabainstrahan Kemhan Mayjen TNI Yudi Abrimantyo, S.I.P., M.Sc. berharap Tim CSIRT dapat mengidentifikasi, melindungi, mendeteksi, merespon insiden serangan siber serta memulihkan layanan yang terdampak serangan secara cepat dan seoptimal mungkin sehingga CSIRT dapat bermanfaat bagi Satker ataupun Sub Satker yang ada di Kemhan. Dengan demikian, diharapkan kesadaran akan keamanan informasi dapat meningkat. Hal tersebut akan berdampak pula pada peningkatan kualitas pelayanan publik yang aman dari insiden siber.
Sedangkan dalam sambutan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Republik Indonesia (BSSN RI) pada peluncuran Computer Security Incident Response Team (CSIRT) Kementerian Pertahanan yang dibacakan oleh Plt Deputi Bid. Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Marsma TNI Budi R. Leman,S.T., menekankan bahwa pembentukan CSIRT sejalan dengan penerapan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE). Dalam Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang SPBE, disebutkan bahwa bagian unsur keamanan SPBE yaitu penjaminan keutuhan, kerahasiaan, dan ketersediaan data dan informasi. Di sinilah peran CSIRT sebagai monitor dan penyediaan pemulihan dari insiden keamanan siber.
Kepala BSSN RI dalam sambutan tersebut juga berharap agar KEMHAN-CSIRT dapat mendukung penerapan SPBE untuk mencapai tujuannya, yaitu mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.